Mari mengenal apa itu titrasi asam dan basa...
Titrimetri adalah salah satu metoda penentuan jumlah atau kadar ion, unsur, atau senyawa yang dasar penentuannya adalah volume larutan pereaksi tertentu yang tepat dapat bereaksi dengan sejumlah volume larutan zat yang ditentukan pada suatu reaksi tertentu.
Berdasarkan reaksi yang terjadi dikenal adanya :
1. Asidi dan Alkalimetri
Asidi dan alkalimetri adalah reaksi asam basa sehingga sub metoda ini juga dinamakan titrasi penetralan.
2. Oksidimetri
Oksidimetri adalah reaksi yang terjadi reaksi redok.
3. Titrasi Pengendapan
Titrasi pengendapan adalah reaksi penggabungan ion yang menghasilkan endapan.
4. Titrasi Pengkompleksan
Titrasi pengkompleksan adalah reaksi penggabungan ion yang menghasilkan ion komplek.
Titrasi
Titrasi adalah rangkaian pengerjaan yang bertujuan untuk mengukur volume larutan pereaksi tertentu yang tepat dapat bereaksi dengan larutan lain.
Titrasi yang dapat dikatakan sebagai salah satu tahap pengerjaan yang terpenting pada titrimetri memerlukan alat pokok yaitu:
a. Buret
adalah alat ukur volume larutan pereaksi yang tepat bereaksi dengan sejumlah volume larutan lain.
b. Pipet seukuran
adalah alat ukur volume larutan yang akan ditritrasi.
Pipet seukuran dapat dikatakan sebagai alat untuk memindahkan sejumlah volume larutan dari suatu tempat ke tempat pelaksanaan titrasi
c. Labu titrasi atau labu erlemeyer
Larutan Baku (larutan standard)
Larutan baku atau larutan standard adalah larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat dan dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan lain.
Ada 2 macam larutan baku yaitu :
Larutan Baku Primer
Larutan baku primer adalah larutan baku yang konsentrasinya ditentukan dengan cara menghitung dari berat zat yang dilarutkan dan volume larutan yang dibuat.
Zat atau senyawa yang digunakan untuk membuat larutan baku primer dinamakan zat (senyawa) baku primer.
Untuk pembuatan baku primer ini diperlukan syarat yang ketat yaitu :
1. Murni atau mudah dibuat menjadi murni
2. Diketahui dengan tepat rumus senyawanya
3. Stabil atau tidak mudah berubah terutama selama penimbangan
4. Bermassa molekul relatif Mr yang besar
Adanya syarat yang ketat bagi zat baku primer ini biasanya harga zat baku primer agak mahal dan karena itu larutan baku primer tidak digunakan untuk melakukan titrasi secara rutin.
Larutan Baku Sekunder
Larutan baku sekunder adalah larutan baku yang konsentrasinya harus ditentukan dengan cara titrasi terhadap larutan baku primer.
Zat yang digunakan untuk membuat larutan baku sekunder ini dinamakan zat baku sekunder. Untuk zat baku sekunder ini tidak begitu diperlukan syarat yang ketat yang penting komponen utamanya diketahui, dapat bereaksi dengan salah satu zat baku yang dikenal dan dapat bereaksi dengan beberapa zat yang akan ditetapkan jumlah atau kadarnya.
Indikator
Saat titrasi yang ingin diketahui adalah volume larutan baku yang tepat bereaksi dengan sejumlah volume larutan lain. Saat terjadi volume larutan baku atau larutan penitrasi yang tepat bereaksi dengan larutan yang dititrasi dinamakan TITIK EKIVALEN (T.E). Seharusnya titrasi dihentikan tepat pada T.E ini. Kadang pada umumnya titrasi saat T.E ini sukar diamati. Karena pada suatu titrasi pada umumnya akan diperlukan 'sesuatu' yang gunanya untuk membantu menentukan kapan reaksi atau titrasi harus dihentikan. 'Sesuatu' ini adalah INDIKATOR. Indikator berfungsi untuk menentukan TITIK AKHIR TITRASI (T.A). Suatu titrasi diharapkan T.A=T.E
Teori Asidi dan Alkalimetri
Menurut :
1. Teori Arrhenius
- Asam
adalah semua zat yang pada reaksi ionisasinya dapat menghasilkan ion H+
- Basa
adalah semua zat yang dalam reaksi ionisasinya dapat menghasilkan ion OH-
2. Teori Bronsted-Lowry
- Asam
adalah semua zat yang dapat memberikan proton (H) atau pemberi proton atau donor proton.
- Basa
adalah semua zat yang dapat menerima proton (OH) atau penerima proton atau aseptor proton.
3. Teori Lewis
- Asam
adalah semua zat yang dapat menerima pasangan elektron atau aseptor pasangan elektron.
- Basa
adalah semua zat yang dapat memberikan pasangan elektron atau donor pasangan elektron.